jeudi 16 février 2012

RUMPUT



Renungan untuk meningkatkan spiritualitas bukan vitalitas



Tidak ada yang bisa mengalahkan kesaktian tumbuhan rumput, mereka diinjak-injak, mereka dipotong, bahkan mereka dicabuti, tetapi rumput masih tetap bisa tumbuh. Rumput tidak seperti pohon besar yang kelihatannya gagah tetapi ketika tertiup angin yang sangat kencang robohlah sang pohon. Hanya kemungkinan kecil untuk tumbuh kembali. Rumput, walupun tidak seperti pohon yang meneduhi manusia dari sinar matahari, namun rumput bisa meneduhi pikiran dan hati manusia. Kehebatan rumput pun mengalahkan air. Air bisa melewati segala rintangan dan halangan dari batu, kotoran, dan sampah. Namun air bisa marah besar bila dikotori terus-menerus, air marah dengan mengeluarkan bau yang busuk, dan bila terlalu banyak sampah air akan mampet dan akan menimbulkan banjir yang menyengsarakan manusia. Beda halnya dengan rumput, mereka dibeton pun masih bisa tumbuh dan tanpa kemarahan.  Berbeda lagi dengan halnya manusia yang kerjanya hanya mengeluh bila susah, menangis bila sakit, marah bila kalah dan sombong bila bisa. Semoga kita bisa belajar banyak dari alam. Sebenarnya kita bisa belajar dari apapun, siapapun dan dimanapun yang ada di dunia. Baik buruk itu sama, sengsara bahagia itu sama, karena semua ada hikmahnya. Tiada kebahagiaan tanpa kesakitan dan tiada kebaikan tanpa kejahatan.
Kata akhir, karena alam sudah baik dengan kita, maka dari itu kita harus  menjaga dan merawat alam lingkungan kita sebaik-baiknya. Mulai dari hal yang kecil membuang bungkus permen ke tong sampah itu artinya sudah memberikan kontribusi besar untuk alam. 


SENGKUNI

Aucun commentaire:

Enregistrer un commentaire